Daya Dukung Logistik Diperlukan untuk Sukseskan Program LIN

Category : Events | Sub Category : Internal Posted on 2021-02-24 00:00:00

Share: Facebook | Twitter | Whatsapp | Linkedin


Daya Dukung Logistik Diperlukan untuk Sukseskan Program LIN

Jakarta (Samudranesia) – Pengembangan program Lumbung Ikan Nasional (LIN) di Maluku terus mendapat perhatian pemerintah. Pasalnya, program ini diyakini bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia timur, khususnya Provinsi Maluku dan Maluku Utara.

Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono yang merumuskan adanya potensi kegiatan ekonomi di pelabuhan terpadu nantinya.

Dari hasil hitungan pihaknya, setidaknya akan berdiri 55 industri pengolahan ikan. Tujuan pembangunan pelabuhan terpadu ini memang untuk mengintegrasikan proses yang ada dari hulu dengan hilir.

“4 industri galangan kapal diharapkan bisa tumbuh di sana. Penyerapan tenaga kerja meliputi 20.000 nelayan atau ABK, 500 petugas pelabuhan perikanan, 2.000 pedagang ikan, 11.000 pekerja industri perikanan,” jelas Trenggono dalam keterangan tertulisnya beberapa waktu lalu.

Dia menjelaskan potensi perikanan tangkap di tiga WPPNRI Maluku (714, 715, dan 718) sangat banyak, peluang yang belum dimanfaatkan mencapai 2,315 juta ton pada tahun 2019, maka jika kita memanfaatkan 25 persen saja atau 579 ribu ton maka diperkirakan perputaran ekonomi per hari di sana dapat mencapai Rp31 miliar. Angka tersebut masih bersumber dari produksi perikanan tangkap, belum perikanan budidaya.

Trenggono juga mengungkapkan keinginannya membangun pabrik tepung ikan di sana. Pembangunan ini penting untuk meminimalisir impor produk yang menjadi bahan baku pembuatan pakan ikan tersebut.

Sementara itu, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia berharap pembangunan pelabuhan terpadu sebagai infrastruktur dasar program LIN dapat segera dilakukan. Dia yakin program ini akan membangun sumber ekonomi baru di lautan dan daratan Maluku. Pembangunan pelabuhan sendiri akan dilakukan oleh Kementerian Perhubungan bersama dengan KKP.

“Bapak Presiden ingin agar semua processing itu dilakukan di darat, dengan pemahaman bahwa pendapatan negara dan daerah itu dapat dikontrol, menciptakan kawasan pertumbuhan ekonomi baru, menciptakan lapangan kerja baru, dan membangun ekosistem ekonomi yang ada di darat,” ujar Bahlil.

Baca Juga:

Daya dukung logistik tentunya juga diharapkan mampu menopang wacana besar tersebut. Di tempat terpisah, Ketua DPP Asosiasi Logistik dan Forwader Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi menyatakan apresiasinya terhadap program LIN dalam memadukan segala potensi ekonomi di Maluku.

“Kita sangat mendukung konsep pelabuhan kontainer dan pelabuhan perikanan yang terintegrasi termasuk di dalamnya ada kawasan industri dan logistik di wilayah Maluku,” ucap Yukki kepada Samudranesia, Selasa (16/2).

Sektor perikanan sebagai potensi terbesar Maluku perlu ditopang dengan sektor logistik yang memadai sehingga potensi itu bisa tersalurkan dengan baik ke daerah lainnya.

Yukki menyatakan sistem Rantai Pasok Dingin (Cold Supply Chain) juga harus didukung oleh sarana prasarana yang memadai agar distribusi ikan dari Maluku mampu menembus pasar global.

“Sarana dan prasaran yang memadai diperlukan untuk memastikan layanan logistik maupun distribusinya bisa semakin lancar dan efisien serta bisa lebih berdaya saing global,” tegasnya.  

Dia optimis target yang sudah diusung oleh KKP dan BKPM dapat terwujud dengan melibatkan seluruh stakeholder terkait. Memang telah diprediksi sebelumnya bahwa cold supply chain di Indonesia akan tumbuh pesat seiring dengan meningkatkan program ketahanan pangan di era pandemi Covid-19 saat ini.

Dalam beberapa tahun terakhir, KKP sudah mengoptimalkan program gemar makan ikan (Gemarikan) kepada seluruh rakyat Indonesia. Program tersebut harus didukung oleh logistik yang baik agar ikan dari daerah produsen seperti Maluku dan Maluku Utara dapat tersalurkan ke daerah lain.

Selain itu, dengan logistik yang baik, harga ikan juga terjangkau untuk dinikmati seluruh rakyat dan penyerapan ikan dari nelayan bisa terwujud yang berimplikasi kepada tingkat kesejahteraan nelayan. (*)

Leave a Comment: